Rabu, 25 Februari 2009

cinta...

Sulit sekali mendefinisikan kata yang sudah tidak asing lagi di telinga kita maupun di bibir kita karena kita sering mendengar dan mengatakannya, yaitu “cinta
Pasti kita sering mengucapkannya pada pasangan kita entah itu kekasih, suami, atau istri “I love you” atau “aku mencintaimu”. Benarkah pada saat kita mengucapkan kata-kata itu kita sudah mencintainya?

Senin malam aku menonton sebuah film yang berjudul Bicentential Man sambil menunggu ko2 pulang dari detailing. Film ini mengisahkan seorang pria yang diciptakan sebagai robot bernama Andrew. Seluruh organ tubuh Andrew tersusun dari kerangka besi dan sejumlah program yang mengaktifkan dia sebagai sosok manusia. Singkat cerita, Andrew jatuh cinta pada seorang wanita tulen yang cantik bernama Portia. Cinta Andrew yang sangat besar membuat dia benar-benar ingin menjadi seorang manusia untuk mendampingi Portia. Ternyata cinta Andrew tidak bertepuk sebelah tangan, Portia pun rela memutuskan tunangannya dan membatalkan pernikahannya dengan Charles demi cintanya pada Andrew. Melalui tangan penciptanya, beberapa program dalam tubuh Andrew diganti. Andrew yang sebelumnya tidak dapat merasakan sentuhan pada kulit tubuhnya, kini dapat merasakan setiap sentuhan jari Portia di kulitnya bahkan dia dapat merasakan indahnya sebuah kecupan. Program mencerna makanan dan minuman juga dimasukkan ke dalam tubuh Andrew, sehingga dia dapat menikmati kalkun panggang dan segelas bir di malam hari bersama kekasihnya. Andrew melakukan semua ini agar dia diakui sebagai seorang manusia oleh dewan konggres robot dan dia dapat menikah dengan kekasihnya, Portia. Tetapi Andrew tidak mendapatkan pengesahan sebagai manusia walaupun sudah banyak perubahan-perubahan dalam tubuhnya. Hal ini tidak menyurutkan niat Andrew untuk menikahi Portia, mendukung tubuh Portia dengan beberapa program robot yang canggih dan tinggal di negara robot.
Berpuluh-puluh tahun kemudian, Andrew kembali mengajukan permohonan untuk diakui sebagai manusia, tetapi dewan konggres menolaknya lagi dengan alasan otak Andrew masih berupa otak positron yang bersifat kekal. Akhirnya Andrew mengganti otaknya dengan otak manusia dan entah bagaimana caranya dia meminta tubuhnya dialiri darah sehingga dia benar-benar menjadi manusia sejati. Untuk kesekian kalinya Andrew menghadap dewan konggres, memohon pengesahan atas dirinya sebagai seorang manusia. Kali ini permohonannya tidak ditolak, tetapi ditunda hasilnya. Andrew dan Portia hasrus menunggu bertahun-tahun sampai usia mereka mencapai 200 tahun. Pada saat dewan konggres menyampaikan keputusan mereka atas permohonan Andrew, Andrew dan Portia sudah sangat tua dan tubuh mereka sudah sangat lemah. Tangan Andrew yang sudah keriput menggenggam jemari Portia yang sudah tidak lentik lagi sambil memejamkan mata. Hasil sidang dewan konggres menyatakan bahwa Andrew sah menjadi seorang manusia dan pernikahannya dengan Portia yang sudah bertahun-tahun pun disahkan. Betapa gembiranya Portia mendengar hal ini, ia memanggil Andrew yang terbaring di sisinya, “Andrew! Kau dengar itu? Permohonanmu dikabulkan, sekarang kau sudah menjadi manusia.”
Andrew terdiam tak bereaksi. Wajahnya tampak damai sekali, ia sudah tidak memerlukan pengakuan itu lagi karena Andrew sudah meninggal, sebagai seorang manusia.
Setetes airmata bergulir di pipi Portia yang sudah berkerut-kerut, dia memanggil perawat mereka memintanya untuk menon-aktifkan segala program robot yang menopang hidupnya selama ini. Dan setelah semua peralatan pendukung hidupnya dimatikan, Portia berbisik, “Sampai ketemu lagi, Sayang,” sambil diiringi suara merdu Celine Dion When You Look At Me.

Teman...
Aku teringat orang-orang yang ada di sekelilingku, yang mendukungku. Papa dan mamaku, adikku, emak dan engkongku, juga engkongku yang sudah meninggal, saudara-saudaraku, dan semua temanku. Mereka akan menjadi tua dan suatu saat aku akan kehilangan mereka. Aku bersyukur aku memiliki waktu sampai hari ini untuk membahagiakan mereka.
Airmataku mengalir deras saat aku teringat suamiku yang saat itu sedang bekerja. Aku teringat senyumnya, candanya, ekspresinya saat dia menggodaku, wajah culunnya. Aku teringat saat merayakan Valentine bersama, dia mengajakku makan di sebuah cafe yang terkenal masakannya memang enak, tetapi sesampainya kami di sana sudah full, harus booking dulu menurut staff-nya. Akhirnya dia berusaha mencari tempat makan malam untuk kami merayakan Valentine, akhirnya kami menemukan tempat tersebut, yaitu PIZZA HUT. Aku menyadari bahwa suatu saat nanti kami akan menjadi tua bersama dan salah satu dari kami harus kehilangan terlebih dahulu.

Teman...
Matahari terbit dan terbenam sangat singkat setiap hari.
Januari berganti Februari sangat cepat.
Selagi kita masih sehat, kita masih mampu, kita masih memiliki orang-orang yang menyayangi kita, manfaatkanlah waktu yang ada untuk berbagi suka-duka, tawa-tangis, serta berkorban untuk mereka. Itulah cinta. Entah kapan jam kehidupan kita berhenti dan di situlah akhir kesempatan kita mencintai mereka.


Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. (Kidung Agung 8:7)

Selamat mencintai.

1 komentar:

  1. wow.. so sweet sekali cay..
    gw harus nonton nih pilm.. :p

    *menuju penyewaan vcd disebelah kantor*

    BalasHapus